Selasa, 05 Juni 2012

Kebun Bonsai


Kebun bonsai
Jika anda berkunjung di dermaga bembem, Silahkan kunjungi juga kebun bonsai milik Cak Agus. Banyak koleksi bonsai yang alami atau buatan. Anda suka dengan bonsai cocok dengan koleksi Cak Agus silahkan nego harga. 
Cak Agus lahir di Bojonegoro dan besar di Tuban sejak 1971. Mau koleksi yang lebih tua lagi...! maka Cak Agus akan ambilkan koleksinya di Tuban. Pria paruh baya ini punya hobi utak - utik pohon sejak kecil. Pengalaman hidupnya untuk mencari pohon bonsai  sampai ke hutan belantara.

Cak Agus
Ki Besi


Koleksi Cak Agus yang satu ini dari pohon Ki Besi, Tinggi kurang lebih 24 cm. Di buat tahun 2006. Untuk koleksi ini di bandrol seharga Rp 450.000.
Ringin Dolar
Ringin Dolar ini tingginya sekitar 15 cm
Di buat tahun 2002. Saat ini koleksinya sudah pindah tangan


Koleksi yang lain masih banyak
Jika anda tertarik dan ingin menikmati koleksinya. Silahkan kunjungi kebun bonsai di .......
Hanya di Perumnas Bumi Trimulyo
Block D 5


Rumahnya Cak Agus no 18 kali...


Jangan takut kumisnya ya...



Senin, 04 Juni 2012

Membangun Desa Wisata

sumber : http://bantulkab.go.id/berita/1397.html
Lurah Trimulyo, H Mujono


Membangun sebuah desa wisata memang sebaiknya dirancang dengan merumuskan satu konsep desa wisata yang terarah dan terukur. Pengembangan desa wisata sangat diharapkan mampu meningkatkan seluruh potensi yang ada dalam wilayah tersebut, termasuk potensi masyarakatnya sendiri. Inilah yang dikembangkan H. Mujono Lurah Desa Trimulyo. Pada tahun 2008 yang lalu, melalui konsultan PT. Kertagana Desa Trimulyo menyusun site plan desa wisata Trimulyo yang mencakup hampir seluruh dusun yang ada. Ia menginginkan seluruh potensi yang ada diangkat sebagai sebuah kesatuan dalam konsep desa wisata yang terintegrasikan.
Saat ditemui di kantor desa Kamis (15/03), Mujono menjelaskan bahwa kurang terlalu menguntungkan jika dalam satu wilayah administrasi desa, terdapat beberapa desa wisata. Promosi yang bersifat parsial antar beberapa desa wisata dalam satu wilayah, tidak membantu mendorong seluruh potensi desa yang dimiliki. Dalam satu kesatuan yang terintegrasikan, seluruh potensi yang ada dapat dipromosikan bersama dan diarahkan sesuai potensi yang ada pada masing-masing pedusunan. Dengan demikian akan banyak anggota masyarakat yang bisa merasakan dampak positif dari adanya konsep desa wisata.
Ide orisinil yang berasal dari masyarakat desa Trimulyo sendiri, dirumuskan oleh panitia desa wisata tingkat desa yang diketuai Ir. Joko Kuntoro yang berbetulan adalah pegawai dinas kebudayaan dan pariwisata propinsi DIY bidang pemasaran. Pemikiran tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk site plan yang disusun oleh konsultan PT. Kertagana. Menurut Tukijan Kabag Ekbang desa Trimulyo, sejak tahun 2009 sampai target 10 tahun yang akan dating, setiap tahunnya pemerintah desa menganggarkan dalam APBDes, dana pembangunan desa wisata antara Rp. 80 100 juta. Ketika berkunjung ke bukit Permuni di dusun Blawong I, terlihat komplek tersebut sedang ditata. Perbukitannya diratakan dan dibuat jalan masuk kearah gua pemuni dan areal bumi perkemahan.
Gua Permuni yang jernih dan sejuk terbentuk oleh tangan manusia puluhan tahun yang lalu. Dari legenda turun temurun, disinilah Sultan Agung mengadakan perjumlaan dengan Ratu Kidul bila ada permintaan yang akan disampaikan. Mitos tersebut cvukup diyakini dengan adanya beberapa situs peninggalan sejarah seperti : mitos watu amben, watu panah, watu paying, jaran sembrani, petilasan mani tetes. Selain potensi situs sejarah, di sini juga terdapat areal perkemahan yang luasnya mencapai 3,9 ha dan akan pula dibangun flying fox. Potensi kerajinan yang perak dan bordir terdapat juga di dusun Blawong I ini.
Rencana pengembangan desa wisata Trimulyo sesuai site plan yang ada, yakni dengan akan dibangunnya kolam renang anak-anak dan waterboom serta arena permainan gokar di dusun Blawong II yang telah memiliki potensi kerajinan konveksi, bordir dan payet. Selain itu, akan dibangun pula kebuh buah di dusun Sindet yang telah memiliki potensi kerajinan dari kaca. Sedangkan untuk mendukung pengembangan batik nitik sari dan topeng di dusun Kembangsongo, akan dibangun sebuah pasar tradisional. Dermaga susur kali Opak di dusun Bembem akan dikembangkan dengan arena bermain anak-anak, artshop dan jembatan gantung bamboo runcing.